Sabtu, 14 September 2013

Mengetahui 7 Mitos tentang Serangan Jantung

Ini mitos-mitos seputar serangan jantung yang biasanya diomongin di masyarakat.
~~~
Terdapat beberapa mitos tentang penyakit jantung dan lebih khusus tentang serangan jantung.
Berikut adalah 7 kesalahpahaman umum tentang serangan jantung:
1. Orang yang sehat tidak akan terkena serangan jantung
Umumnya orang yang kelebihan berat badan, atau jarang olahraga lebih rentan terhadap serangan jantung.
Namun orang-orang yang kurus, melakukan olahraga teratur dan makan makanan sehat tidak aman sepenuhnya dari serangan jantung.
Hal ini karena timbunan kolesterol yang merupakan penyebab paling umum dari penyumbatan arteri dapat terjadi pada orang yang kurus juga.
Selain itu, masalah jantung dan serangan jantung bisa bersifat genetik. Jadi, jika seseorang memiliki riwayat masalah jantung dalam anggota keluarganya, dia pun berisiko memiliki masalah yang sama.
Faktor lain seperti diabetes, kolesterol tinggi atau tekanan darah tinggi juga bisa memperbesar risiko tak peduli berapa berat badan seseorang.
Jenis kelamin dan usia juga berpengaruh. Jadi meskipun merasa sehat, pastikan untuk melakukan cek kesehatan secara teratur.
2. Sangat mudah untuk mengenali gejala serangan jantung
Gejala serangan jantung tidak selalu jelas. Gejala-gejala klasik meliputi rasa sakit yang menyebar ke lengan kiri, leher, atau rahang.
Gejala-gejala lain termasuk:
  • Nyeri dada
  • Sesak di dada
  • Nyeri di leher atau rahang
  • Nyeri pada salah satu atau kedua lengan (terutama kiri)
  • Sesak napas
  • Berkeringat
  • Mual
  • Sakit atau berdenyut-denyut di antara tulang belikat
3. Tidak merasa nyeri dada berarti tidak ada serangan jantung
Sebagian besar dari kita percaya bahwa serangan jantung akan menimbulkan rasa nyeri di dada.
Tapi seperti yang disebutkan di atas, mengetahui gejala serangan jantung tidak selalu mudah. 40 sampai 60 persen orang yang terkena serangan jantung tidak merasakan gejala khsusus.
4. Perempuan tidak akan menderita serangan jantung
Benar, wanita lebih sedikit terkena serangan jantung sebelum menopause karena kehadiran estrogen yang melindungi wanita dari serangan jantung.
Tetapi pasca menopause wanita memiliki tingkat risiko yang sama sebagaimana laki-laki, bahkan mungkin lebih.
Menurut statistik:
Di seluruh dunia, 8,6 juta wanita meninggal akibat penyakit jantung setiap tahun (termasuk serangan jantung), menyumbang sepertiga dari seluruh kematian pada wanita.
Wanita dua kali lebih mungkin (dibanding laki-laki) untuk meninggal dalam beberapa minggu pertama setelah menderita serangan jantung.
5. Perempuan memiliki gejala yang sama seperti laki-laki saat terkena serangan jantung
Perempuan biasanya tidak mengalami nyeri dada seperti laki-laki saat terkena serangan jantung.
Saat mengalami serangan jantung, 71% wanita merasakan fisik melemah secara tiba-tiba dan seringnya tanpa nyeri dada sama sekali.
Hampir dua pertiga dari kematian akibat serangan jantung pada wanita tidak didahului oleh nyeri dada.
Berikut adalah beberapa gejala serangan jantung pada wanita:
  • Sesak napas
  • Tubuh terasa lemah
  • Kelelahan
  • Mual
  • Pusing
  • Perut terasa tidak nyaman
6. Jika dada terasa nyeri, tunggu saja, siapa tahu akan hilang dengan sendirinya
Jika mengalami nyeri di dada, jangan hanya menunggu saja.
Saat dada terasa nyeri, sesak napas, atau gejala lain yang menunjukkan serangan jantung, segera hubungi dokter.
Antisipasi lebih dini akan membuat penanganan berjalan lebih mudah.
7. Orang yang masih muda tidak akan memiliki masalah jantung
Meskipun semakin bertambahnya usia seseorang lebih rentan mengalami serangan jantung, sangat mungkin penyakit arteri koroner berkembang saat usia remaja.
Gaya hidup sehat perlu dimulai sedini mungkin sehingga anak-anak tidak memiliki kebiasaan buruk yang akan mereka bawa sampai dewasa.
Orang tua harus mendorong anak-anak untuk berolahraga, membatasi waktu yang dihabiskan di depan layar televisi atau komputer, dan makan makanan sehat.
Anak-anak, yang mengalami obesitas, memiliki tekanan darah tinggi atau riwayat keluarga dengan penyakit jantung memiliki risiko yang lebih tinggi terkena serangan jantung.

»»  Read More...

Rabu, 11 September 2013

Kritikan Terhadap Boyband CJR

Seorang Comate Bilang: " Mereka Itu CUMAN boyband cilik " .

Lagu Cinta - Cinta Itu Berpengaruh untuk saat ini kebanyakan anak anak jadi salah mengerti.. apalagi yang menyanyikan masih adaa anak belum 15thn~

Comate= Itu Kan disuruh ama manager nya
Gue      = emang buat apa mau disuruh suruh ?
comate = supaya dapat duit

jadi  demi duit merusak pasar musik indonesia gitu?

emang cinta cinta an apakah pantas? jika udh cinta2an malahan kalian bisa napsu lakukan hal - hal negatif
jika gaalau krn diputusin kalian bisa jdi bolos sekolah loh..

gara gara galau jdi diem sendiri di dalam kamar denger lagu gk jelas..mendingan main ama temen~ .

tau lagu QUE SERA SERA? itu laginya ngasih hal positif. mending bikin lagu yang memotivasi.

mungkin akan ada comate yang komentar 'Kan CJR jga ada lagu TERHEBAT ' tetap saja di dalam boyband itu pernah punya lagu cinta-cinta an ~ .

(Hargai Pendapat Orang Lain)
»»  Read More...

Senin, 09 September 2013

Permintaan Maaf

Maaf kepada likers karena saya sudah mengecewakan anda dengan tidak posting selama lebih dari setahun. Saya tidak bisa post, karena saya merasa tidak akan bisa sukses. Tapi, semua itu berubah saat saya melihat orang-orang yang membuat blognya dari awal dan terus posting walaupun pengunjungnya masih sedikit.

Saya sempat membuat blog lebih dari satu. Dan semua itu GAGAL karena saya tidak yakin dengan diri saya.

Untuk itu maafkan segala kesalahan saya pemirsa. :)
»»  Read More...

9 Gejala Penyakit yang Disepelekan

Pusing, sakit perut, dan sering haus saat usia Anda 20 hingga 30 tahun mungkin hal yang wajar dan kerap disepelekan. Tapi jangan salah, gejala tersebut bisa jadi indikasi masalah kesehatan saat Anda menginjak usia 40 tahun.
Berikut ini 9 gejala yang sering disepelekan padahal mengindikasikan adanya gangguan kesehatan serius seperti dilansir WomansDay :
1. Haus Tak Tertahankan
Cuaca panas tapi Anda tak berkeringat, justru merasa haus tak tertahankan, bisa jadi itu gejala diabetes tipe 2. “Haus seperti ini karena kandungan air dalam tubuh banyak yang diubah jadi urine akibat kadar gula terlalu tinggi,” jelas Leann Olansky, MD, ahli endokrinologi di Cleveland Clinic.
Gejala diabetes tipe 2 lainnya yaitu lapar berlebihan sedangkan berat badan turun serta dehidrasi dan sering buang air kecil.
2. Gugup dan Cemas
Gugup dan cemas di usia 20 tahun karena kencan pertama bisa jadi hal yang wajar. “Namun, jika sering terjadi, kemungkinan Anda terkena serangan jantung,” kata Kevin R. Campbell, MD, ahli jantung di University of North Carolina, Chapel Hill.
Pada wanita yang memiliki hormon berbeda, gejala ini bisa disertai mual, sesak napas, dan nyeri dada.
3. Sakit Perut
Menurut Phiet Phung, MD, gastroenterologis di Torrance, California, sakit perut bisa disebabkan karena intoleransi laktosa. Tapi masalah serius lainnya yaitu kanker pankreas atau ulkus peptikum, kandung empedu, atau penyakit inflamasi usus. Gejala lain yang patut diperhatikan adalah nyeri perut terus menerus, terbangun di malam hari disertai demam, muntah saat makan, serta berdarah saat buang air dengan tinja berwarna hitam.
4. Wajah Memerah
Wajah memerah karena diperhatikan orang itu wajar. Tapi jika memerah terus-terusan, bisa jadi karena rosacea yaitu pembuluh darah rusak.
Menurut Jessica Krant, MD, asisten profesor dermatologis klinis SUNY Downstate Medical Center di Brooklyn, Rosacea tak berbahaya. Penyebabnya bisa karena makanan pedas, alkohol, kopi. Rosacea dengan keringat berlebih, detak jantung kencang, dan tekanan darah tinggi bisa terjadi karena kelainan hormonal. Pengobatan dengan krim tropikal atau perawatan laser.
5. Bad Mood Tak Beralasan
“Progesteron yang rendah bisa menyebabkan mood yang berubah-ubah pada wanita di atas 40 tahun,” kata Sara Gottfried, MD, seorang OB-GYN dan penulis The Hormone Cure.
Menurut Sara, kadar kortisol tinggi dan tiroid yang rendah juga bisa jadi penyebabnya. Gejala lainnya seperti lekas marah, mood sering berubah, PMS, cemas, dan sulit tidur. Untuk mengatasinya, vitamin C dan diet bisa meningkatkan kadar progesteron sedangkan meditasi dan yoga bisa meningkatkan kadar kortisol.
6. Tangan Kebas dan Kesemutan
Jika tangan Anda sering merasa kebal dan kesemutan, apalagi itu sudah terjadi selama sepuluh tahun lebih, bisa jadi Anda terkena carpal tunnel syndrome. “Jika tangan sering kebas dan kesemutan saat tidur atau tengah beraktifitas, kunjungi dokter segera. Biasanya pengobatannya melalui suntikan steroid, obat anti-inflamasi, atau latihan fisik,” kata C. David Geier, Jr., MD, direktur bidang kesehatan olahraga di Medical University of South Carolina.
7. Keseleo
Keseleo yang kerap terjadi bisa menjadi tanda Anda menderita osteoporosis yang menyebabkan tulang rapuh. “Jika Anda memiliki faktor risiko osteoporosis, sebaiknya lakukan pemeriksaan kepadatan tulang,” kata Steven Gausewitz, MD, kepala staf di Hoag Orthopedic Institute di Irvine, California.
8. Sakit Kepala
Sering sakit kepala bisa disebabkan karena kadar gula rendah dalam tubuh. Menurut Dr Campbell, cara mengatasinya bisa dengan makan makanan manis atau minum jus buah. Tapi, Anda juga perlu berhati-hati, pusing terlalu sering disertai detak jantung yang terlalu cepat bisa jadi indikasi adanya gangguan jantung.
9. Nyeri Betis
Nyeri betis akibat memakai sepatu tinggi atau menari wajar saja. Tapi jika Anda merasakannya terus-terusan, bisa jadi Anda menederita deep vein thrombosis yaitu pembekuan darah yang bisa mengakibatkan penyumbatan dan menjadi embolus pada paru atau emboli paru. “Jika Anda sesak nafas, ini berarti Anda terkena emboli paru,” kata Dr Campbell.
Penyebab nyeri betis bisa karena terlalu lama duduk, pil KB, atau pasca operasi.

»»  Read More...